he idea to set up an organization to represent the cocoa society in Indonesia was initially raised in the second Cocoa Development and Trade Fair in Surabaya on 26-28 November 1984. The organization was intended to be the medium to share vision and formulate strategic action towards cocoa business development. However, it was only on 11 April 1988 in Jakarta following senior level efforts to the cocoa society and government that a committee to set and launch the cocoa organization was founded to formalize the cocoa organization.
Soon after, on 18 February 1989, Indonesian Cocoa Association (INCA) was established through the supports of Minister of Trade Dr. J. Soedrajad Djiwandono and Minister of Agriculture, Dr. Sjarifuddin Baharsjah.
The membership of INCA includes all segments of cocoa business: growers/farmers, traders, exporters and processing industries. Therefore, INCA was the first agricultural commodity association established in Indonesia which covers the mainstream and downstream industries.
INCA also hold open, familiar, fair and effective attitudes in attaining its objectives, and is efficient in implementing its program and formulation of its organizational structure.
INCA’s secretariat office is based in Indonesia's capital city of Jakarta. Regional offices and boards have also been established in six provinces to cover the activities throughout the country. They are in North Sumatera, Lampung, Jakarta, East Java, South Sulawesi, Central Sulawesi. Today, INCA’s membership extends to 96 members.

---

Ide untuk membentuk organisasi yang mewakili masyarakat kakao di Indonesia awalnya dimunculkan dalam Cocoa Development and Trade Fair kedua di Surabaya pada tanggal 26-28 November 1984. Organisasi ini dimaksudkan sebagai media untuk berbagi visi dan merumuskan tindakan strategis menuju pengembangan usaha kakao. Namun, baru pada tanggal 11 April 1988 di Jakarta menyusul upaya tingkat senior kepada masyarakat dan pemerintah kakao, sebuah komite untuk menetapkan dan meluncurkan organisasi kakao didirikan untuk meresmikan organisasi kakao.
Segera setelah itu, pada tanggal 18 Februari 1989, Asosiasi Kakao Indonesia (INCA) didirikan atas dukungan Menteri Perdagangan Dr. J. Soedrajad Djiwandono dan Menteri Pertanian, Dr. Sjarifuddin Baharsjah.
Keanggotaan INCA mencakup semua segmen usaha kakao: petani/petani, pedagang, eksportir dan industri pengolahan. Oleh karena itu, INCA merupakan asosiasi komoditas pertanian pertama yang didirikan di Indonesia yang mencakup industri mainstream dan industri hilir.
INCA juga memiliki sikap terbuka, akrab, adil dan efektif dalam mencapai tujuannya, dan efisien dalam melaksanakan program dan perumusan struktur organisasinya.
Kantor sekretariat INCA berbasis di ibu kota Indonesia, Jakarta. Kantor dan dewan regional juga telah dibentuk di enam provinsi untuk mencakup kegiatan di seluruh negeri. Mereka berada di Sumatera Utara, Lampung, Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah. Saat ini, keanggotaan INCA bertambah menjadi 96 anggota.